
"Kami tidak tahu apakah ini serangan cyber lainnya terhadap Iran. Kami juga tidak tahu apakah ini hanya worm Windows biasa yang diumumkan sebagai serangan dalam perang cyber," tutur Mikko Hypponen, peneliti antivirus di F-Secure.
Tahun lalu, Iran menjadi korban serangan worm Stuxnet yang ditemukan di komputer fasilitas nuklir Bushehr. Jalali mengingatkan bahwa Stuxnet masih menyimpan risiko terhadap fasilitas nuklir Iran.
Sebelumnya, Jalali menuding perusahaan teknologi Siemens, turut membantu Amerika Serikat dan Israel dalam menyebarkan virus tersebut. Pasalnya sistem kontrol SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang menjadi 'korban' serangan itu adalah software milik perusahaan asal Jerman tersebut.
Tahun lalu, Iran menjadi korban serangan worm Stuxnet yang ditemukan di komputer fasilitas nuklir Bushehr. Jalali mengingatkan bahwa Stuxnet masih menyimpan risiko terhadap fasilitas nuklir Iran.
Sebelumnya, Jalali menuding perusahaan teknologi Siemens, turut membantu Amerika Serikat dan Israel dalam menyebarkan virus tersebut. Pasalnya sistem kontrol SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang menjadi 'korban' serangan itu adalah software milik perusahaan asal Jerman tersebut.
selain itu tahun 2010 lalu dunia cyber dicengangkan dengan terungkapnya fakta baru mengenai sebuah virus yang muncul dipertengahan tahun 2010 ini. Fakta baru apakah itu? yaitu tentang terungkapnya tujuan sesungguhnya sang pembuat virus yang bertujuan mensabotase Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Iran. Ini adalah sejarah baru dalam dunia Teknologi Informasi, bahwa pertama kalinya sebuah virus/worm sengaja dibuat dengan tujuan untuk menyusupi dan merusak sistem negara tertentu, bahwa pertama kalinya pihak tertentu dengan spesifik menargetkan sebuah sistem vital milik negara tertentu (IRAN), bahkan Kevin Hogan, senior director Symantec mengatakan 60% komputer di Iran telah terjangkit Stuxnet.
0 komentar:
Posting Komentar